Autotech23 - Bagi masyarakat yang baru saja membeli KLX 150 BF buat jadi besutan terbarunya mungki sedang galau.
Pasalnya, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) baru saja merilis senjata trabasan terbaru mereka, KLX 230.
Dilihat secara harga, KLX 230 dengan banderol Rp 42,5 juta memang tidak terpaut jauh, hanya selisih nyaris 10 juta dari KLX 150 BF.
Tapi dari segi performa, KLX 230 jauh meninggalkan adik kecilnya itu.
Dengan tenaga 19 Dk dan torsi 20 Nm, performa mesin KLX 230 nyaris dua kali lipat dari output mesin 144 cc milik keluarga KLX 150.
Belum lagi KLX 230 sudah menggunakan injeksi yang setelan power delivery-nya bisa lebih presisi, dan pastinya tidak seboros karburator. DOMINOQQ
Tapi hal tersebut bukannya tidak bisa diakali, karena menurut Agung Agustian, co-owner dan mekanik di bengkel Abah Custom, Jakarta Timur, kelipatan performa tadi masih bisa dikejar.
"Kalau ubahan di KLX 150 dikasih 10 juta buat harian udah cukup banget, udah bisa lah kalau buat nempel-nempel yang kelas-kelas 200cc," katanya saat ditanya kemarin di bengkelnya (29/5).
Agung tidak bilang 230 cc ataupun menyamai, karena dia mengatakan bahwa untuk menyamai, ubahan yang harus dilakukan ke mesin KLX 150 sangat banyak.
“Ngejarnya jauh pasti, kalau 150cc bore-nya 58 stroke 54, mau bore-up pakai ukuran piston yang ada di pasaran baru ada sampai ukuran 66, baru jadi sekitar 200 cc, itu juga harus ngerubah crankcase karena bore nya...banyak deh pokoknya yang diubah,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa transmisi KLX 150 yang hanya 5 percepatan pasti membatasi secara power delivery dibandingkan dengan milik KLX 230 yang sudah 6 percepatan.
Jadi menurut Agung yang juga merupakan mekanik dan manajer untuk Supermoto Indonesia Racing Team, menyusul performa KLX 230 memang tidak mustahil, tapi juga tidak semudah itu.
Agung juga menambahkan kalau bobot KLX 150 yang lebih ringan 14 kg dari sang kakak sebenarnya sudah cukup membantu mengurangi defisit tenaga KLX 150 untuk adventure.
Sehingga budget Rp 10 juta dari selisih harga tersebut tidak harus semuanya dilarikan untuk menambah performa mesin.
"Tambah ubahan final gear sama ban, karena kalau adventure itu kan butuh ban yang lebih gigit di tanah, bukan ban dual-purpose yang lebih fokus untuk aspal. Jadi paling selain dari mesin, larinya ke ban dan perintilannya, kayak stopper untuk pelek dan lain-lain," pungkasnya.
Comments
Post a Comment