Autotech23 - Ajang balap rally di Indonesia memang memiliki sejarah yang sangat panjang. Terlebih, berdasarkan informasi yang kami himpun dari beberapa sumber, menyatakan ajang balap tersebut telah diselenggarakan sejak masa penjajahan Belanda ke-19. Ajang rally terus diselenggarakan hingga saat ini, bahkan beragam event rally international pun sempat digelar di Indonesia.
Perkembangan mobil-mobil yang digunakan pada ajang rally dari tahun ke tahun mengikuti tren yang terjadi. Bisa dikatakan, semakin kesini, evolusi mobil rally di Indonesia semakin berkembang. Bahkan mobil rally modern yang digunakan di ajang APRC hingga WRC pun ikut digunakan di ajang rally nasional. DominoQQ
Dalam mengikuti tren mobil rally dunia, saat ini di Indonesia pun beberapa mobil rally telah terhomologasi oleh FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) yang merupakan badan tertinggi induk motorsport dunia. Tercatat, ada lima mobil rally modern yang sudah digunakan pada event Rally nasional.
Berikut daftar mobil modern yang akan bertarung di ajang rally nasional pada 2022:
Citroen R5
Kiprah Citroen R5 di ajang World Rally Championship (WRC) memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Beragam pereli dunia sudah menggunakan mobil tersebut seperti Sebastien Loeb.
Pembalap asal Indonesia yang karir balapnya sudah mendunia, Sean Gelael, membuat gebrakan di ajang rally nasional dengan memboyong sebuah Citroen R5. Tak pelak, kehadiran mobil ini begitu menjadi bintang saat mulai turun pada kompetisi rally nasional. Mobil Citroen yang digunakan oleh Sean Gelael ini, memiliki spesifikasi WRC2 di mana kriterianya merupakan kelas balap 1 tingkat di bawah WRC.
Mobil yang produksi di Perancis tersebut diboyong utuh dari negara asalnya ke Indonesia tanpa penyesuaian sedikit pun. Bahkan, mobil ini masih menggunakan posisi mengemudi Left Hand Drive (LHD).
Mobil yang memiliki teknologi balap modern tersebut dibekali dengan mesin berkapasitas 1.6 liter direct injection dan telah dilengkapi dengan turbocharged. Mesin yang dimiliki oleh Citroen R5 tersebut memiliki tenaga sebesar 282 hp dengan torsi maksimal 420 Nm.
Mazda2 AP4
Keberadaan mobil rally dengan Jenis AP4 atau Asia Pacific 4 Wheel Drive memang sangat kompetitif. Di mana, mobil ini telah digunakan oleh para pereli dalam ajang domestik. Hal yang membuat mobil tersebut begitu kompetitif adalah, mesin dan kaki-kaki yang digunakan menggunakan part yang sama antara perelli satu dan lainnya.
Keberadaan mobil AP4 di Indonesia memang baru sedikit tapi setidaknya sudah ada dua unit mobil kategori AP4 yang berlaga di ajang rally nasional. Kedua mobil tersebut adalah Mazda2 AP4 dan Mitsubishi Xpander AP4.
Mazda2 AP4 yang ada di Indonesia adalah milik dari pereli asal Kalimantan yaitu Haji Rihan Variza. Mazda2 AP4 ini memulai debutnya di rally Indonesia pada ajang Asia Pacific Rally Championship (APRC) 2018 di Medan, Sumatera Utara.
Mobil yang dibangun di Selandia Baru ini, konon menghabiskan dana lebih dari Rp 2 miliar. Segala komponen, baik eksterior, interior, mesin dan kaki-kaki, dibuat sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh FIA.
Mitsubishi Xpander AP4
Mobil rally kategori AP4 berikutnya adalah Mitsubishi Xpander milik Rifat Sungkar. Mobil yang masuk dalam segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) merupakan sebuah hal baru terutama di ajang rally. Pasalnya, mobil ini memiliki dimensi yang cukup besar dan mampu untuk menampung 7 orang.
Namun, berkat modifikasi yang telah dibenamkan, mobil ini mengambil sedikit basis dari Mitsubishi Lancer Evolution X yang membuatnya tak begitu rumit dalam menyulap mobil ini menjadi sebuah mobil rally. Tapi hal yang paling berat kala membangun mobil ini adalah mengurangi bobot mobil hingga sesuai dengan regulasi dari AP4.
Mobil ini memiliki kaki-kaki yang sama dengan mobil jenis AP4 lainnya. Sedangkan untuk mesin, Xpander AP4 ini menggunakan mesin berkapasitas 1.6 liter yang telah dilengkapi dengan turbocharged. Dalam proses pembangunan mobil ini, bengkel Choice Motorsport New Zealand membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.
Hadirnya Xpander AP4 ini menjadi satu-satunya di dunia dan di Indonesia.
Comments
Post a Comment