Artificial Intelligence – Dampak, Tantangan dan Manfaat dalam Bisnis

Autotech23 - Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah bentuk teknologi yang diciptakan untuk meniru fungsi kognitif manusia. Seperti menganalisis data, memahami pola, mengenali lingkungan sekitar hingga membuat keputusan.

AI tidak selalu berbentuk robot seperti yang biasa kita lihat di film bergenre science fiction. AI seringkali berbentuk komputer, perangkat, bahkan tanpa wujud.

Teknologi AI diciptakan untuk memahami dan memberi solusi terhadap suatu masalah dengan lebih cepat dan efektif. Lebih lagi, AI diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan manusia dengan lebih mudah serta memberi hasil yang maksimal.

Sejarah singkat AI

AI sebenarnya sudah dikenal sejak lama, namun baru mulai dikembangkan secara nyata pada pertengahan abad 20. Pada tahun 1956, ilmuwan bidang komputer, John McCarthy mendefinisikan Artificial Intelligence sebagai aktivitas yang dilakukan manusia untuk membuat sebuah teknologi agar memiliki fungsi dan perilaku seperti halnya manusia.

McCarthy berperan cukup besar dalam sejarah perkembangan AI yang kita kenal saat ini. Ia menciptakan suatu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang disebut LISP.

LISP ini sendiri kini dipakai dalam sebagian besar teknologi berbasis AI. Pada tahun 60 hingga 70-an perkembangan AI sempat melambat dan mulai kembali berkembang pada tahun 1980-an. Ditandai dengan Digital Equipment Corporation (DEC) yang menemukan sistem R1 sebagai perangkat untuk melakukan konfigurasi sistem pada komputer baru.

Di tahun 1988 R1 telah menjalankan 40 sistem dan berhasil menghemat biaya operasional perusahaan hingga US$ 40 Juta per tahun.

AI saat ini

Dua hal penting yang tidak dapat lepas dari perkembangan AI adalah big data dan computing power. Untuk dapat membuat sebuah perangkat memiliki kemampuan berpikir dan bertindak seperti manusia, diperlukan data dalam jumlah yang luar biasa besar.

Secara sederhana data yang dipergunakan dalam teknologi AI dapat dikategorikan menjadi dua, yakni data berupa gambar (visual) dan data non-gambar (teks bahasa atau angka). AI yang dapat dibuat dengan data visual tentu saja dipergunakan untuk menganalisa dan mendeteksi objek dari foto atau video, meniru cara kerja mata manusia dalam melihat dan mengenali objek.

AI yang dibuat dengan data non gambar dapat dipergunakan untuk membalas percakapan, yang dikenal dengan chat/voice/speech bot. Perannya adalah untuk membuat prediksi pikiran manusia tentang suatu kejadian di masa depan dengan menganalisa kondisi dari kurun waktu sebelumnya hingga saat ini.

Ditambah lagi, perangkat komputer yang ada kini juga telah mampu diprogram untuk mempelajari data yang diberikan. Sehingga, semakin banyak data yang diberikan, secara langsung akan membuat perangkat atau komputer tersebut menjadi semakin ‘pintar’.

Perkembangan AI yang sangat pesat juga didukung oleh masuknya kita pada era digital dan Internet of Things (IoT), yang membuat semua data mampu terdigitalisasi dan ditangkap dari mana saja secara cepat, bahkan langsung atau real time.

Namun, perlu dicatat untuk memastikan AI bekerja optimal, diperlukan bandwidth yang stabil dan handal untuk operasional AI yang lebih lancar. Solusi Dedicated Internet terbaik dari Link Net dapat membantu Anda mewujudkannya.

AI di Indonesia

Perkembangan AI menjadi lebih pesat seiring banyaknya pengguna internet. Tercatat ada 196,7 juta atau lebih dari 70% populasi Indonesia sudah menjadi pengguna akses internet pada kuartal II/2020, yang membuat data AI semakin berkembang.

Untuk memproses jumlah data yang luar biasa besar atau massif, memang diperlukan kapasitas atau computing power yang mumpuni. Perkembangan teknologi komputasi awan atau Cloud Computing, membuat AI tidak lagi menjadi hal yang mahal atau sulit dijangkau.

Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak perusahaan rintisan atau Startup yang memanfaatkan AI dalam menunjang kegiatan bisnisnya. Hal ini tentu saja disebabkan oleh semakin tersedia dan terjangkaunya aspek penunjang yang dibutuhkan untuk menyertakan AI dalam kegiatan bisnis. Tidak lagi hanya tersedia untuk negara maju atau perusahaan besar saja.

Dampak AI pada bisnis

Teknologi AI yang berkembang sangat pesat nyatanya tidak selalu disoroti secara positif. AI yang semakin populer mulai menimbulkan kekhawatiran bahwa peran dan fungsi manusia dalam berbagai aspek pekerjaan akan tergantikan. Karena AI terbukti berpotensi meningkatkan produktivitas, efisiensi dan akurasi hampir di semua bidang.

Pelaku bisnis mulai menyadari peluang ini dan memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha mereka. Perusahaan yang menggunakan teknologi AI terbukti memiliki keunggulan kompetitif, mampu mengurangi biaya operasi dan juga sumber daya manusia.

Namun perlu diingat, bahwa AI diciptakan dan dikembangkan bukan untuk menggantikan peran atau fungsi manusia seutuhnya. Benar adanya beberapa jenis pekerjaan manusia dapat diambil alih oleh sistem AI, namun ini justru menjadi kesempatan untuk mengalokasikan sumber daya manusia tersebut ke ranah pekerjaan yang lebih bernilai ketimbang hanya mengurusi jenis pekerjaan yang repetitive dan klerikal.

Solusi berbasis AI

Link Net menawarkan produk teknologi berbasis sistem AI yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk mengembangkan bisnis Anda namun juga sebagai solusi dalam menjawab tantangan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia kekinian.

Ketika situasi membuat sebagian besar dari kita harus berada di lokasi yang berbeda dan berjauhan,First Klazhadir menjadi platform yang mampu memfasilitasi semua kebutuhan E-Learning baik bagi instansi pendidikan (sekolah). Membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

Sedangkanlayanan Thermal Screeningyang juga kami sediakan, memanfaatkan teknologi AI untuk bekerja memastikan lokasi kegiatan lebih aman dan nyaman melalui pendeteksian suhu tubuh yang akurat, real-time dan sesuai protokol kesehatan yang kini diwajibkan.

Comments